Perjalananku yang pertama ke Kalimantan. Rabu pagi pukul 06.00 berangkat dari Solo menuju ke Jogjakarta, karena belum ada pesawat langsung dari Solo ke Balikpapan. Sampai di Adi Sucipto Jogja sekitar pukul 07.05.. memang berkendara dipagi hari selain udara segar dan pastilah lalu lintas lebih lancar. Dengan pesawat Mandala airbus kulanjutkan perjalanan ke Samarinda kota tujuan.. Duduk di seat no 7B ditengah bersebelahan dengan bapak dosen dari Tarakan, teman ngobrol yang asik, bercerita tentang penduduk asli yang sering terpinggirkan, pendatang yang seringkali arogan di tanah yang bukan miliknya, alih-alih mengelola padahal sedang menjarah dan masih banyak cerita lainnya, setiap orang yang kutemui adalah anugerah, itulah yang selalu kurasakan ketika bertemu dengan orang baik yang sudah lama kenal atau yang baru kenal, salah satu cara belajar menjalani hidup adalah dengan bercermin melalui banyak hal. Mungkin itulah sebabnya mendapat seat di tengah.. supaya bisa ngobrol.. padahal biasa lebih suka duduk di sebelah jendela, aku suka sekali melihat ke bawah ada langit disertai awan.. dan ketika mendongak ke atas-pun juga terlihat langit.. mungkin inilah ungkpan peribasa .. diatas langit masih ada langit.. ya memang fakta.. di atas langit memang ada lagit.. kalau mau mencoba ke atas lagi.. pastilah masih ada langit lagi.. Sungguh luar biasanya Sang Khalik.. begitu besar dan berkuasa.. setiap kali naik pesawat.. ya.. seperti inilah mungkin yang dikatakan dengan iman.. percaya/ber-iman kepada Tuhan karena memang harus percaya.. dari mana datang iman dan mengapa harus mempunyai iman.. naiklah pesawat.. dan jangan coba-coba untuk tidak “beriman”..
Sepinggan itulah nama airport di Balikpapan, jam 10.20 WIT, saat itulah pertama kalinya menginjakkan kaki di pulau Kalimantan yang kata-nya adalah paru-paru dunia. Ketika keluar dari ruang bagasi, banyak taxi menawarkan jasa-nya.. setelah pengalaman di puter2 sopir taxi di jakarta, membuat aku agak trauma dengan taxi, ku tengak-tengok, dan mencoba pencet2 no telepon suamiku yang lebih dulu 1 jam datang-nya karena dia dari jakarta, sengaja janjian dating ke samarinda.. (kayak pacaran backstreet aja he.. he..).. mencoba terus hubungin hape-nya tulalit.. ketika melihat ada bakso resto.. wah mampir dulu.. keingat makanan kesukaan mas bule.. ternyata.. my bojo di dalam sana.. sambil pencet2 hape juga.. mencoba menghubungiku juga rupanya.. he.. he..
Bersama rombongan suami (bersama 2 orang teman), meluncur ke Samarinda, melewati jalan berbukit, kanan kiri hijau mesti hijaunya bukan hijau hutan dan pohon besar seperti yang kubayangkan.. setelah melewati bukit Suharto, aku nggak tahu kenapa bukit itu di namakan Suharto, mungkin dulu diresmikan mantan Presiden RI kedua.. di sebelah kiri jalan ada gubuk-gubuk kecil menjual durian yang termasuk buah kesukaan, ketika menanyakan kepada driver mobil penjemput.. “kok durian-nya kecil2 (diameter 20-25cm) padahal aku kira durian kalimantan gede2 lho?”.. Ooo itu bukan durian bu.. itu namanya Lay.. lalu kami mampir, stop sejenak.. untuk ngicip-in apa itu enlay.. enlay adalah gabungan persilangan antara buah Lay dan durian.. warna buahnya wow.. kuning orange.. menarik sekali.. hingga salah satu teman bernama pak Agus yang berjanji nggak akan ikut makan durian karena diabetes.. jadi membatalkan janjinya.. Enlay manisnya seperti durian, namun daging buahnya kering dan tidak berakohol dan keistimewaan lainnya adalah baunya tidak menyegrak seperti durian.. wis pokok-nya kalau ke Kaltim mesti ngicipin enlay..
Sampai di Samarinda seberang begitulah istilah mereka menyebut daerah seberang sungai Mahakam, dari siang sampai malam hari full off meeting.. hanya bisa ber-sms ama ACC dan 3m1 dua sahabat maya yang sangat ingin aku temui, teman yang kukenal di kotak ijo dan di pasar klewer SS, walau hanya bertukar kata dan canda namun serasa sudah menjadi teman lama.. Malam sampai hotel jam 10.30 malam waktu Indonesia Tengah.. sudah lumayan lelah.. seharian berjalan mengikuti keinginan hati yang menggebu untuk melihat kayu-kayu..
Kamis hari kedua di Samarinda.. masih ada pertemuan di pabrik sampai siang.. melihat jadwal kayak-nya bisa meloloskan diri dari meeting2 setelah makan siang.. segera sms ACC yang kebetulan juga ada acara di Samarinda seberang.. jadi bisa jalan dan kopdar duluan dengan ACC karena Elly hanya bisa ketemu setelah pulang dari kerja jam 6.30 malam begitu sms-nya,. Tepat pukul13.35 ACC call dan memberitahu bahwa dia sudah di security di depan, segaralah ku-bergegas berjalan ke depan menyambutnya sambil membayangkan seperti apa dia.. setelah dekat pos satpam kulihat ada beberapa orang di sana dan aku tidak tahu yang mana ACC.. segera aku pencet no telponnya..nah salah satu dari mereka mengangkat telpon.. itulah dia si ACC.. segera kulambaikan tangan memberi tanda.. inilah Joli.. he.. he.. ternyata ACC masih muda.. dan mendengar dia berbicara jadi tahu.. kenapa ACC banyak fans cewek.. suaranya itu lho.. aku ajak ACC masuk ke dalam untuk bergabung dan ku kenalkan dengan suami dan teman-temanku yang lain.. sebentar kemudian kami diantar ACC berkeliling kota Samarinda sambil menghindari beberapa ruas jalan yang banjir.. untuk melihat dan mengenal potensi kota Samarinda.. selain bersuara hangat dan ramah ternyata ACC itu pinter membawa suasana.. setelah muter-in kota kami diantar kembali ke hotel untuk istirahat bentar sebelum ketemuan lagi dengan Elly alias 3m1, yang ternyata lagi meski sekota bahkan mungkin beberapa kali datang di gereja yang sama namun 3m1 dan ACC belum pernah saling tahu dan temu darat.. ada or nggak orang-nya aja mereka masing2 nggak tahu .. maya or nyata .. siapa yang tahu?
Malam hari sesuai waktu yang di janjikan ACC datang ke hotel, sambil menunggu Elly (ternyata cewek ini mandi-nya luaama mungkin itulah cara menangkal hujan kali).. kami ngobrol bagaimana pertama kali bisa kesasar ke klewer… beberapa saat kemudian ada sms yang mengabarkan bahwa Elly sudah di depan hotel.. segera aku keluar menyambutnya.. ho.. ho.. 3m1 alias Elly gadis ramah di kotak ijo adalah gadis yang cuantik tinggi semampai cocok untuk peragawati.. gadis asli dayak berkulit langsat berkaki indah.. kami lanjutkan ngobrol di ruang lobby hotel beberapa saat, ketika waktunya perut diisi.. ACC mengajak keluar berkendara mobilnya kami bertiga (suamiku ada dinner yang lain) berkeliling Samarinda di waktu malam.. sepanjang sungai Mahakam, sungai terbesar yang pernah aku lihat.. lebarnya mungkin 1,5-2 km.. berarus deras sehingga bisa di lalui kapal2 lumayan besar.. kami berhenti di resto Lipan Hill.. temapt yang sangat indah.. makan di tepi sungai.. dengan pemandangan kapal2 dengan kerlap-kerlip lampu -nya .. wow.. romantis.. di meja di terangi sebuah lilin.. wah tempat yang asik untuk pacaran juga nih.. sungguh indah.. serasa di tepi subgai BUN di Shanghai.. sayangnya ketika mau buat photo titipan Nobietea dengan hape.. mereka berdua (ACC n Elly) segera lari menghindar.. ketika kutanya alasannya .. takut ke-laris-an alias takutkebanjiran fans dr klewer.. karena mereka cocok juga loh.. mewakili duta-duta mas-mbak Kaltim.. jadilah kopdar kali ini nggak ada photo.. kalau mau lihat tampang mereka silahkan datang ke samarinda.. kata-nya..
Kami menikmati kerapu bakar, cumi masak banjar, cha sayur, ikan trebulung bakar dan minum degan utuh.. wah sangat enak apalagi suasananya luar biasa.. rasa apa yang paling enak.. katanya adalah ra-sa-bayar.. alias tidak usah bayar alias gratis.. itulah yang ku-rasa-kan.. udah makanannya enak, suasana indah gratis lagi.. Thanks ya untuk traktirannya.. boleh juga nih diagendakan ke samarinda rutin he.. he..
Suasana yang indah mengingatkan saat-saat indah juga.. demikianlah obrolan malam itu .. saat-saat indah-nya ACC.. ngobrol asik saat-saat indah curhat2an di klewer.. semua merasakan hal yang sama.. yaitu terteman di klewer adalah berbeda.. mesti maya namun nyata, meski belum kenal serasa teman 1000 tahun, meski saling cerca dan kadang galak di komentar namun sering ngangeni.. itulah interaksi keluarga.. hanya nongkrong di blog serasa nongkrong di gereja.. ngrobrol saling mengisi, saling menolong bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.. itulah klewer..
Tak terasa waktu bergulir semakin malam.. kami harus pulang karena perjalanan pulang ke kost Elly lama karena harus muter menghindari banjir.. terpaksalah kami pulang menuju hotel.. sesampai di hotel.. berpisah rasanya enggan.. lanjut lagi ACC n Elly masuk ke lobby .. namun sayang ada musik limayan keras sehingga nggak nyaman untuk ngobrol.. mau lanjut di eksekutif lounge sudah tutup dan taripnya mahal lagi.. lalu aku ajak mereka ke kamarku.. maka naiklah kami ke lantai 3 room no 17.. lanjut lagi kopdar di kamar hotel.. ternyata di sana suamiku udah tiba.. bergabunglah kami.. semakin seru.. biasa my misua agak pendiam.. namun mendengar cerita ACC yang seru.. cerita aneh tapi nyata.. jadilah ikutan nimbrung seru.. he.. he.. biar ikut ketularan
jahat sekali oma ini, setidaknya ada enlay kek buat nobie ^^
si mami jg kenapa ndak mo ngase oleh2 buat nobie? hiks, i miss u mami ^^
tuh kan! kopdar samarinda aja cuma bertiga! Kenapa klu kita adain kopdar bertiga di jakarta oma joli heran? he.he
Salam kenal..