Feeds:
Posts
Comments

Archive for October, 2009

mencari aku

 

Pesta, untuk tampil cantik, rela bertopeng kepalsuan. Bulu mata palsu, amplas, scrub, dempul,  filler wajah, wah nggak kan dikenal lagi tidak kayak Joli. Beruntung punya stok senyum dan tawa berlimpah, so tak perlu senyum palsu. Kata Tante Paku “Dalam sukacita harus berjaga dan siap terima dukacita sama banyaknya”.

Ditengah persiapan pemberkatan pernikahan keponakan tercinta di pantai Mutiara Jakarta, tiba-tiba terdengar dering telpon dengan suara gagap dan latar belakang raungan sirine, berita mengejutkan, kecelakaan di tempat kerja, ya musibah besar menanti. Ada 6 prajurit-ku gugur, meninggal.. Mati.. Terbayang kejadian ketika ku kecil, waktu kebakaran pabrik, Papa harus ke polisi tuk diperiksa dll,.. Tit..tit, sms tambah satu lagi, 7 orang meninggal,

Aku shock, hidup serasa mati, sebelum kesadaran lenyap, segera sms my bojo, “there is big problem, aku PULANG, carikan “teman””. Juga sms Hai2, tolongin Joli ya Hai, minta  Iis (istri hai2 bekerja di biro travel) carikan Joli tiket pulang, SEKARANG, seadanya, mau Solo or Jogja, bayarin sik, dan bantuin berdoa ya Hai, pls.. Aku tuakut.
Terbayang ada penjara menanti… Ada banyak tangis keluarga para staff menunggu-ku, ada banyak polisi siap menanti, ada buanyak hal tak ku mengerti, membuat aku tuakut..

Dalam panik, duka, takut, putus asa berbaur jadi satu. Tak bisa berpikir, tak kuasa berdoa.. Sabtu sore jalan macet, perjalanan yang harusnya cepet pantai mutiara ke bandara jadi luama krn sopir salah jalur.. Satu setengah jam, hampir dua jam malah.. Berlari-lari dengan sepatu jinjit, muka kayak ondel2 pun tak peduli, mengejar pesawat. Akhirnya dapat Sriwijaya jurusan Solo, di dalam pesawat lastest, tak bisa apa-apa,  hanya pejamkan mata dan berusaha mengucap doa Bapa kami… tertidur… Alhamdulilah, seruan lega para penumpang membangunkan, saatnya landing, ternyata di beban puncak, batas kekuatan, dalam tidur terhindar gonjang ganjing pesawat oleh angin dan cuaca buruk.. ya ternyata penumpang panik karena cuaca buruk..

Sesudahnya…, hidup bagaikan robot, ketika prahara dasyat menghantam, membuat tubuh, jiwa, dan roh seakan tercerai dan tak sepakat…

Ketika
Tubuh berlari dan akal budi bergerak terus, mencari pertolongan,
Sang jiwa gelisah dan ketakutan,
roh mencoba diam tenang supaya dapat berdoa.

Roh berkata kepada jiwa, : ” tenanglah wahai jiwaku.. ”

“Tidak bisa, bagaimana bisa tenang bila dalam sedih dan takut?
Ok meski tak bisa tenang kucoba tuk diam.. ” Jawab jiwa

Tubuh dan akal berkata : “Ayo kamu harus tetap tegar dan kuat, ada banyak orang puluhan bahkan ratusan bergantung kepadamu.. Ayo cari jalan.. “. Itu niat dari sang tubuh..

Tekanan silih berganti..
Terkapar,
radang,
flu berat,

tubuh menyerah,
“puji Tuhan”, kata jiwa dan roh.
Saatnya kita sepakat..
Apa yang mau kita buat??
Tidak tahu..
Sepakat menyerah.. Pasrah..
Bersama kami bersujud,
pls help me Lord, pls Lord.. Tolonglah Tuhan.. Pls.. Please…

Ketika Badai menerjang klik di sini

Itu pengalaman tepat sebulan yang lalu, medio october kemarin, belum selesai sih, namun ada banyak hal yang membuat mata ini menjadi celik.

Dalam semua kejadian ini nyata firmanNYA, : “AKUlah Tuhan Allahmu…”
ya dalam semua hal, DIA lah Tuhan.

NOT YET FINISHED…

Read Full Post »

Badai

Woman in Wind

Angin sepoi, mengelus,
merasakan betapa lembut kasih Pencipta membuai..
Indahnya hidup di dunia..
Kasih Sang Khalik nyata, siapa yang dapat menolak nikmatnya?

Angin keras, menerpa, berantakan indah,
Merasakan betapa tegas kasih Pencipta menyapa..
Warna warni hidup di dunia..
Adil Sang Khalik nyata, siapa yang dapat membantahnya?

Angin badai, menghantam, terjengkang, TKO…,
Merasakan betapa gelora ujian Pencipta mencoba..
Kacau balau hidup di dunia
Kuasa Sang Khalik dahsyat, siapa yang sanggup menahannya?

Hantaman badai,
Gelegar kilat menyambar..
Memisah tubuh, jiwa, roh..
Aku takuut..

Menyerah…
Pasrah..
CintaNya menghanguskan..
Nyawa-nyawa berjatuhan, berkorban,
Untuk sebuah hajaran..
Untuk sebuah cinta..

Mana sanggup aku..
Mana berani aku..

Menyerah..
Pasrah..
Sendiko dawuh Gusti..

Read Full Post »

Di balik Topeng

Iklan Fesbuk mudah dan murah tertempel di baliho-baliho dan spanduk-spandul di perempatan..  internet bisa di akses via hp dengan murah,  semua berpesbuk ria. Dunia maya, membuat keajaiban, orang-orang dari berbagai kalangan yang tak pernah terpikirkan bisa menjadi “teman”, kawan-kawan lawas pun bisa conect lagi, kawan nya kawan juga bisa jadi “teman”

Cara berinteraksi di dunia maya, membuat kita bisa bebas, sebebas-bebasnya, termasuk menentukan nama dan karakter yang mau di mainkan. Satu orang bisa mempunyai banyak nick, dan mungkin banyak peran juga.. Ada teman kalau pas chat jadi “aneh” sangat beda dengan kalau keadaan normal nya dia. Ada yang menjadi manja ke-kanak-kanak-an, ada yang mau nampak ceria sepanjang masa, ada  yang mau peran antagonis..

Kalau di usia Remaja, dunia maya juga sebagai ajang mengaktualisasikan diri, Narsis sudah menjadi hal wajar.. banyak photo model dadakan. Asik juga sih.. Joli bisa melihat dan mengikuti kegiatan Clair my daughter juga dari ledakan dunia maya ini..

Di balik perlindungan dunia maya, sikap galak dan bermusuhan pun tidak canggung-canggung untuk di pamerkan ke kalayak dunia maya, bebas. Mungkin ini yang membuat dunia maya menjadi banyak penggemarnya.. Berlindung di balik nick name, kita merasa tak perlu jaim, mau ngamuk-pun bisa dengan leluasa mengeluarkan kata caci maki, tanpa rasa risi, bahkan bisa menjadi saluran unloading emosi..
Mau lempar batu sembunyi tangan pun bisa, bahkan nampak keroyokan pun bisa karean satu orang bisa  mempunyai banyak Nick

Nick name, seakan merahasiakan identitas. Apakah dengan tanpa di kenali kita bisa bebas dan benar-benar tak terkenali?
10 Oktober 2009, ada kegiatan bersama anak-anak compassion, semua memakai topeng, ketika memakai topeng, meski hanya secuil penutup muka, sensasi yang di rasakan berbeda.. Waktu itu bisa menjadi ceria bersama-sama 200 an anak, berteriak dan tertawa ngakak, le[as bebas, meski ketika berangkat-nya ni hati kemrungsung. Ya di balik topeng serasa bisa menyembunyikan sekaligus menampakan, hal yang kita inginkan..

‘Give a man a mask, and he’ll show you his true face..’

Pepatah di atas benarkah? berilah seorang pria topeng, maka dia akan menampak-kan siapa dia sebenarnya..

Dua tahun lalu, ketika di SS, semua tamu tanpa menjadi member SS bisa berkomentar, wah seru, bisa macam-macam komentarnya, hingga erusi masuk jadi kacau.. lalu timbulah policy baru di launcing admin, pengunjung (bukan member tidak bisa komentar). Pada waktu itu, awal-awal Joli masuk SS, sometimes bila ada pertanyaan nyleneh atau pemikiran liar yang kira2 akan di omeli oleh gereja, aku tanyakan di SS ini tanpa nick, alias pengunjung. Bila mau komen yang normal-normal baru pakai nick Joli 😉

Nah, aku ingat-ingat, ketika tanpa nama, hanya sebagai anonim, bisa berkomentar apa saja, bisa ngomel sekalipun. Apakah yang aku tulis itu tidak mencerminkan seorang Joli? Aku pikir tidak, wong aku bisa berperan sebagai apapun, bisa sebagai anak2, bisa sebagai istri, bisa sebagai apapun. Jadi ingat si Oma, dulu sebagai Esti, selalu memanggil siapa aja dengan kakak, kk Xaris, kk Dennis, dll..
Kembali lagi, ketika menulis sebagai anonim, berperan sebagai anak-anak, istri atau suami atau Opa sekalipun, apakah itu tidak mencerminkan diri seorang Joli? Setelah di baca ulang, merunut kembali, kalau mau jujur, itulah Joli.. meski sembunyi di balik anonim, dia tetap Joli, bahkan bisa jadi justru itulah pribadi Joli yang tersembunyi…

Wah..wah.. berarti bener juga kata-kata..

Oscar Wilde said, “Give a man a mask and he’ll tell you the truth”.

Read Full Post »