Ketika menemukan artikel mas Darman disini ku merasa akrab dengan sosok ini 🙂
Copy paste, untuk my memory 😉
Wawancara- Paulus Mintarga
Background pendidikan bapak adalah sipil, dengan pengertian bapak belajar arsitektur secara otodidak. Kenyataan ini membuktikan kembali bahwa; arsitektur bisa dipelajari sendiri-otodidak. Bias sedikit berbagi cerita, seperti apa pendekatan-pendekatan yang bapak lakukan selama mempelajari arsitektur secara otodidak?
benar background pendidikan dari teknik sipil,sebenarnya belajar ‘arsitektur’ lebih karena ‘kebetulan’ lebih karena ‘minat’ yg spontan,terus terang sering timbul pertanyaan ‘refleksi’ apa benar sdh ‘berarsitektur’ ya?
pendekatannya,karena minat dan berkenalan dng beberapa arsitek,ya jadinya terlibat juga dalam obrolan dng temen2 arsitek tsb dan juga buka2 beberapa buku arsitektur,kadang sempat pula ikut temen2 arsitek ‘studi banding’ ke negara2 lain
mulanya idris samad yg meng ‘encourage’ untuk belajar arsitektur dan dalam perkembangannya mas mamo ‘kuat sekali’ dalam obrolan konsepnya,menurut saya dia ‘istimewa’,aset nasional dalam arsitektur yg ber ‘jati diri’
Pada diskusi di kantor, bapak sempat menyinggung pentingnya pemahaman konstruksi-struktur-bagi arsitek pada permasalahan pembangunan ‘rumah murah’. bias sedikit dijelaskan kembali?
ya,saya teringat ketika pernah ngobrol dng mbak imel(imelda akmal),waktu itu dia cerita ttg seminar yg pembicaranya heinz frick,beliau mengatakan (kalau tdk salah dengar nih ),sebenarnya unt ‘mencetak arsitek’ ,seorang teknik sipil di beri kursus (3-4) bulan ttg arsitektur sdh cukup tentunya ini ‘kritikan’ beliau(sayang sdh wafat,dan sepantasnya dapat gelar pahlawan indonesia),beliau mengkritisi kurangnya pemahaman ‘struktur’ di kalangan beberapa arsitek dewasa ini,
dari pengalaman,memang pengetahuan ttg struktur(minimal basic structure) akan sangat membantu dalam perencanaan yg ‘efisien’,seringkali bahkan dapat ‘kejutan2 arsitektur’ di dalam merencanakan struktur kalau struktur kita ‘efisien dan efektif’ maka dng sendirinya akan optimal yg ikutannya adalah efisien juga biayanya
-rumah turi solo-
Rumah turi adalah salah satu karya bapak yang didesain dengan konsep ‘sustainable’, baik penerapannya pada proses pembangunan hingga pada pengoprasian hotel. Bisa sedikit berbagi mengenai sudut pandang bapak terhadap Sustainable tersebut?
sekitar 3 th lalu pernah mendapat draft ttg sustainable dari salah satu ngo amerika dalam program pembinaan ukm di jawa tengah,dari draft tersebut,dapat disimpulkan al:sustainable itu efisien,efektif dan optimal serta berkelanjutan tentunya,
rumah turi dirancang dng kepedulian yg sangat tinggi dng pengertian tersebut,karena ini sdh menyangkut ‘bisnis’,maka kita harus berdaya upaya sedemikian rupa untuk meg efisienkan biaya,efektif dan optimal hasilnya serta seminim mungkin operasional cost nya,jadi sustainable sampai ke sisi ‘bisnis’nya,dia harus lebih tinggi daya ‘survival’ nya,syukurlah dng penerapan pemikiran tersebut,rumah turi bisa eksis dan berkembang
dan jadilah berkelanjutan secara ‘utuh dan lengkap’
mungkin estetika bisa juga diartikan sbg kreatifitas yg berkelanjutan dan bisa berkelanjutan,dng sewajarnya
-salah satu rumah karya pak paulus di kota solo-
Dari beberapa karya bapak yang pernah saya kunjungi, saya melihat adanya semangat untuk ‘eksplorasi material’ dalam tiap project yang bapak kerjakan. Terkait hal tersebut, bias sedikit dijelaskan, seberapah pentingkah ‘eksplorasi material’ dalam project bapak?
sebenarnya eksplorasi material itu lebih dikarenakan lokalitas,melihat kemungkinan dan potensi apa yg ada di sekitar dan apa yg bisa di optimalkan,diperlukan ‘kesadaran yg jernih’ tentunya supaya benar2 optimal
dan selaras,
perlu hati2 jangan terjebak ke ‘ego’ ,hasilnya hanya akan di ‘permukaan dan penampakan’ aja ,ujung2 nya hasilnya akan berlawanan dng semangat efisien,efektif dan optimal
tapi kalau kita ‘jujur dan jernih’ dalam eksplorasi tsb,maka seringkali kita dapat ‘bonus tambahan tak terduga’ sering dapat bonus estitika ‘kejutan dan original’
Tak jarang profesi sebagai kontraktor sering kali dikaitkan dengan issue; BERORIENTASI PADA PROYEK UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-BESARNYA. Bagaimana tanggapan bapak sebagai seorang kontraktor terhadap issue tersebut?
sebenarnya kalau ingin mendapatkan keuntungan sebesar2nya bisa dari berbagai bidang usaha/kerja,sepertinya ini lebih ke personalnya,pemahaman jalan hidup(way of life),tergantung bagaimana setiap pribadi akan ‘me makna i’ dalam jalan hidupnya
-project gudang dan studio baru pak paulus di kota solo-
Pertanyaan terakhir; apa yang akan bapak lakukan jika suatu saat bapak diangkat menjadi walikota solo menggantikan bapak joko widodo?
mimpinya saya belum sampai kesana euy