Tidak ada jaminan bahwa anda akan hidup lebih bahagia tanpa penyakit.
Bila anda menderita sakit jalanilah dan berbahagialah.
Berusahalah untuk sembuh, namun jangan menjadikan sembuh sebagai syarat untuk berbahagia (hai-hai quote)
Myoma adalah penyakit yang ada bersama-ku sejak dahulu kala.
Ya, bahkan sebelum menikah-pun saya sudah pernah operasi angkat myom
Berulang hingga di 17 Agustus 2010 kemarin adalah operasi ku yang ke 4 kalinya, dan mesti relakan melepas my rahim untuk di take out..
“Nggak menstruasi tapi Nggak menopause” kata dokter Tay dokter SGH yang merawatku sejak 2004
Ini photo rahim dan myom yang di ambil di Agustus 2010
Akhir Febuary 2011 ketika mengantar Papa operasi bypass Jantung di Penang, iseng-iseng ikutan general check up, plus endoscopy juga sekalian biar tahu jerohan-ku ha..ha..
Hasilnya not good enough. Mesti lanjut lagi tuk lakukan CTscan kalau mau tahu lebih detail, kata dokter di Penang. Karena nampak ada mass 4,5cm di bagian kiri perutku.
Hmmm.. aneh, rasanya baru 6 bulan di operasi bersih-bersih perut dari segala benjolan kok ya masih muncul lagi tho ya?
Dan lagi kenapa ovarium kanan nggak nampak ya? padahal yang di ambil hanya uterus saja..
Karena dokter di Penang adalah specialis Gastroenterologist dia bilang akan merefer ke bagian Obstetrics & Gynaecology.
Maka saya katakan saya akan lanjut ke Singapore saja untuk follow up nya.
“Segera..” katanya..
Ini hasil USG di PAH
Report date : 25 Feb 2011 Penang Adventist Hospital
Ultrasound Pevis :
The uterus and right ovary are not visualized.
Left ovary appears normal.
There is a well defined hypoechoic lesion seen at the left iliac fossa measures 4,5cm x 4,8cm
Bladder is well distended with no mass or calculi seen
IMPRESSION
1. Well defined hypoechoic lesion seen at the left iliac fossa probably due to pelvis mass.
2. Absent uterus and right ovary probably due to previous surgery
Suggest clinical correlation and CT scan for further evaluation.
Malam, ketika kembali ke Akeng guest house. Ku mendengar sayup-sayup tetangga kamar sedang menyanyikan “it is well with my soul”
Ya…
bener, It is well for my soul
bisa dengerin videonya di sini
Seminggu setelah dari Penang, memang ada rencana antar Mama check up Jantung juga di NUH Singapore tanggal 8 Maret 2011. Sekalian-lah ku periksa ke SGH. Namun sayang di waktu-waktu itu dokter sedang tidak praktek. Maka ya sudahlah.. Mundur..
Menjalani hidup seperti biasa, karena memang sudah terbiasa dengan kehadiran myom di perut ini.. he..he..
Tapi my mama yang selalu mengkuatirkan anak wedhok ini.
“Ada daun sirsak, katanya bagus untuk kanker dan benjol2an, aku buatkan HARUS diminum ya..” kata Mama
Setiap pagi mama kirim rebusan daun sirsak 2 gelas untuk ku minum pagi sebelum berangkat kerja dan sore setelah pulang kantor.
Setiap hari di check by phone ke mbaknya di rumah, bila nggak minum waahh, bakal di omelin di telpon ha..ha..
Masih seperti jaman ku kecil dulu..
“Mom, kapan ke Sin?” tanya Clair my daughter yang sekolah di sana
“Selasa, dakternya praktek Selasa-Kamis” jawabku
“Mesti pakai Sabtu-Minggu dong, biar ku temani jalan2”
“Ok…….”
Sabtu hingga Rabu Ke Sing..
Sabtu Minggu jalan-jalan ma Clair, wah lumayan cocok juga tuk jadi guide loh Clair..
Senin, menghadiri PFI (Prison Fellowship International) yang kebetulan salah satu pembicaranya adalah temanku.
Selasa, sesuai jadwal ke SGH
Di sini USG yang dilakukan dengan dua cara yaitu Pelvic Ultrasound dan Transvaginal Ultrasound (USG dalam)
Hasilnya SBB :
Report date : 5 April 2011 Singapore General Hospital
TV and TA Scans
Right ovary : Enlarged with two clear cystic areas of 2,6cm x 2,1cm and 1,2cm
Left Ovary appears normal
A 2,4x,7×1,7cm clear cyst seen medail to LO
No free fluid or other mass seen in pelvis
Baik di Penang maupun di Singapore yang melakukan USG adalah petugas khusus, bukan dokter yang bersangkutan.
Sambil menunggu antri dokter-nya ku mengintip hasil dari LAB USg
loh.. malah membuat aku bingung
di Penang Right ovarium nggak nampak, di Singapore malah Right Ovarium larger lebih besar karena ada cyst
di Penang sebelah kiri nampak mass pelvic 4,5 cm di Singapore malah nggak ada apa2
hmmm..
Akhirnya kutanyakan dokternya juga, dengan dua hasil USG tgl 28 feb dan 5 april yang hanya terpaut sebulan tapi kok beda sekali hasilnya..
Dokter menyuruhku tuk ke bed untuk di periksa. Dia melakukan periksa dalam manual untuk memastikan, dan katanya bila ada benjolan 4,5 cm pastinya dia kan bisa rasa.
Ya mesti percaya hasil lab yang sekarang..
Jadi lebih baik nanti periksa lagi 3 bulan kemudian, kita akan lihat perkembangannya.
Perilaku myom/cyst ini agak cepat berubah. Tahun 2009 dulu juga tak nampak hal-hal yang membahayakan, tapi di tahun 2010 sudah ada myom besar sebesar 10cm,.. Ya mesti di cermati..
OK..
Kita lihat saja nanti..
Myoma selalu datang kembali, demikian juga persoalan-persoalan hidup.
Sering kita mengalami persoalan yang sama berulang. Selama kita menghadapi-nya dengan cara yang sama ya akan berulang.
Kata Hellen ahli gizi PAH, kabel baru, penyakit lama sudah di beresin, tapi kalau pola hidup kita masih yang lama, tak ada jaminan untuk tak terulang kembali.
Cara hidup, cara pandang, mesti berubah.. Harus ada pertobatan neh 🙂
OK..
Kita lihat saja nanti..^.^
Segala sesuatu yang membawa kita lebih dekat dengan Tuhan adalah baik adanya, itulah yang kuyakini selama ini.
Sama dengan hasil USG, yang adalah fakta, bisa berubah. Sakit dan sehat bisa berubah silih berganti. Adakah ini menjadikan tempat kita menggantungkan kebahagiaan?
Tidak ada jaminan bahwa anda akan hidup lebih bahagia tanpa penyakit.
Bila anda menderita sakit jalanilah dan berbahagialah.
Berusahalah untuk sembuh, namun jangan menjadikan sembuh sebagai syarat untuk berbahagia (hai-hai quote)
Bila sakit ya berobat dan berusaha tuk sembuh. Melakukan yang bisa di lakukan, menjalaninya dan nikmati prosesnya. Dengan menjalani-nya bersama Tuhan, baik ketika ke dokter, ketika operasi, ketika heran dengan perkembangan tubuh ini, tak henti-hentinya bersyukur tuk kemurahan dan penyertaanNya. Justru dengan menjalani proses demi proses ini melihat betapa detail-nya penciptaan, dan betapa tak terselami hikmat Pencipta.
DIA pakai alam, pakai akal budi dokter dan alat-alat kedokteran, DIA membiarkan manusia untuk saling menolong sesama-nya, saling mendoakan, DIA pakai mama untuk menyalurkan cinta ibu, DIA pakai teman2 untuk mensupport dan menghibur. Indah..
Di dalam kita saling berinteraksi, saling menolong dan saling mengasihi, ada KASIH Allah di nyatakan..
Thanks God..
Engkau mengajarkanku bagaimana tuk mengasihiMU dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budiku..
Engkau mengajarkanku tuk tersungkur menyembahMU karena belaskasihanMU
Engkau mengajarkanku untuk TAKUT kepadaMU
saya ingin bawa istri saya ke penang,,prosedurnya gmana ya..kira2 biayanya mahal tidak ya,,istri saya mengidap miom,,mohon info,,thanks,dari rasben naibaho
di penang relatif murah di bandingkan dg Singapore.
biaya berapa saya nggak tahu, krn saya operasinya di Singapore General Hospital.
prosedurnya, daftar dulu bisa melalui email ke pah.com.my
setelah itu pagi2 jam 7 register di hospital dengan menyebut dokter konsultan nya siapa, nah dari konsultasi itu maka akan di sarankan pemeriksaan-nya apa, mau usg or ctscan. biaya biasa disana ada paket2-nya..
bertanyalah via email dulu langsung ke PAH nya..
tanggapannya bagus kok 🙂
saya ada beberapa artikel di FB curhat teb
Bolehkah saya tahu, apa saran dokter di Penang, Singapur ataupun di Indonesia untuk mencegah si myom datang lagi ?
tks
Dear Ninin
sejak tahun 90an saya operasi myom tuk pertama kalinya. Tidak ada obat yang di berikan oleh dokter Lukas (waktu itu di pura ibunda Jogja). Operasi kedua bersamaan waktu saya melahirkan di tahun 1994.
Yang di duga sulit punya anak, Tuhan memberi anugerah.
Operasi ketiga di Singapore di tahun 2006, Juga tidak di beri obat apapun.
Operasi keempat di tahun 2010 kemarin juga di Singapore. tidak di beri obat juga.
Masalah myom adalah hormonal. Kata dokter di Jogja maupun di Singapore
hallo mbak, salam kenal dari jerman 🙂 dua minggu lalu saya OP besar diangkat rahimnya. sama juga dengan mbak yg diangkat cuma rahimnya saja tapi ovariumnya tidak. mau dong mbak dishare ttg flek yg masih keluar sesudah OP. krn sampai saat ini saya harus pake pantiliner. apakah mbak mengalami hal yg sama juga? kalo iya berapa lama ya mbak?
hal lain saya nyari2 tulisan mbak selanjutnya setelah pemeriksaan ovarium. bagaimanakah kelanjutannya mbak? terima kasih sebelumnya.
Hi Kayka..
Operasi rahim ini yang ke-empat kali, dan yang terakhir memang angkat rahim. Seperti waktu punya anak. Jadi saya istirahat dari kerja berat selama 40 hari, meski kuat menyopir, itu tetap tidak saya lakukan. Kalau pergi-pergi minta diantar suami (lumayan bisa manja bentar) atau driver. Hal flek2 kayaknyanya saya tidak mengalaminya, karena memang sejak semula tidak pernah flek maupun keputihan. Jadi lebih baik kayka konsultasi dengan dokter. Keep santai saja.
FYI, hubungan suami istri kami juga tidak ada kendala, masih sama seperti dulu. Baik gairah maupun lain2-nya, dulu sempat nyeri sedikit, karena kuatir, sekarang sudah gak apa2. keep santai aja, nikmati-lah.
Kalau kita kuatir, maka suami ikutan kuatir dan ikut2an mencari beda-nya.. he..he..
Jadi beristirahat-lah, jaga kesehatan, justru saat2 begini ada alasan untuk memperhatikan tubuh, dan bersantai. Saya mengisi waktu2 istirahat dengan creambath dan facial, berkunjung teman2 kepada teman-teman.
OK kayka, jangan menyimpan kuatir, berkonsultasilah dengan dokter, bersantai dengan keluarga..
Salam sejahtera dari Solo, Indonesia
terima kasih sekali atas balasannya mbak. termasuk hub suami istri. kalo gak keberatan berhubungan pertama kalinya lagi setelah OP yg ke-4 nya kapan ya mbak? apakah setelah 40 hari juga?
brw ada satu pertanyaanku yg belum dijawab e mbak… i.e itu lho setelah report pemeriksaan ovarium di singapur tgl 5 april 2011, apakah yg terjadi mbak? apakah mbak tiga bulan sesudah itu jadi periksa lagi? kalo iya hasilnya bagaimanakah? apakah ovariumnya baik2 saja? bagaimana dgn cystanya? wah mbak pertanyaannya buanyakkk sekali. seneng e abis gooling nemu blognya mbak.
iya mbak gak akan menyimpan rasa kuatir ini. saya juga sudah janji dgn diri sendiri utk menjalani hidup ini apa adanya saja, gak mau stress stress lagi. saya juga usaha istirahat tapi harus banyak jalan kaki dan latihan naik turun tangga. saya sih usahain jalannya dua kali sehari tapi ya pelan2 aja.
senin depan saya ketemu dokternya lagi dan akan mengutarakan soal flek ini. sebelum OP saya itu flek-an kalo baru2 mau dapet sama hari2 terakhir mens aja mbak. keputihan juga enggak. sempet sih waktu di rs saya tanya kog dipembalutnya ada spt flek2 coklat. menurut mereka normal. nah saya di op-nya kan udah dari 16 hari yg lalu tapi sampai hari ini masih keluar fleknya. volumenya sptnya sama, krn stp mau ganti pantiliner saya perhatiin jejaknya kurleb 9x2cm gitu.
satu lagiii… mbak bener2 merasa pulih itu setelah berapa lama ya? apa awal2 di bagian kiri kanan perut bawahnya suka berasa senut2 spt saya? terus apa sempet perutnya kek kliatan ndut juga? kalo iya kempesnya berapa lamakah?
tx ya mbak mudah2an gak bete sama pertanyaan saya yg seabreg2 ini….