Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Uncategorized’ Category

Tidak ada jaminan bahwa anda akan hidup lebih bahagia tanpa penyakit.
Bila anda menderita sakit jalanilah dan berbahagialah.
Berusahalah untuk sembuh, namun jangan menjadikan sembuh sebagai syarat untuk berbahagia (hai-hai quote)

Myoma adalah penyakit yang ada bersama-ku sejak dahulu kala.
Ya, bahkan sebelum menikah-pun saya sudah pernah operasi angkat myom
Berulang hingga di 17 Agustus 2010 kemarin adalah operasi ku yang ke 4 kalinya, dan mesti relakan melepas my rahim untuk di take out..
“Nggak menstruasi tapi Nggak menopause” kata dokter Tay dokter SGH yang merawatku sejak 2004

Ini photo rahim dan myom yang di ambil di Agustus 2010

Akhir Febuary 2011 ketika mengantar Papa operasi bypass Jantung di Penang, iseng-iseng ikutan general check up, plus endoscopy juga sekalian biar tahu jerohan-ku ha..ha..

Hasilnya not good enough. Mesti lanjut lagi tuk lakukan CTscan kalau mau tahu lebih detail, kata dokter di Penang.  Karena nampak ada mass 4,5cm di bagian kiri perutku.

Hmmm..  aneh, rasanya baru 6 bulan di operasi bersih-bersih perut dari segala benjolan kok ya masih muncul lagi tho ya?
Dan lagi kenapa ovarium kanan nggak nampak ya? padahal yang di ambil hanya uterus saja..
Karena dokter di Penang adalah specialis Gastroenterologist dia bilang akan merefer ke bagian Obstetrics & Gynaecology.

Maka saya katakan saya akan lanjut ke Singapore saja untuk follow up nya.
“Segera..” katanya..

Ini hasil USG di PAH

Report date : 25 Feb 2011 Penang Adventist Hospital

Ultrasound Pevis :

The uterus and right ovary are not visualized.
Left ovary appears normal.
There is a well defined hypoechoic lesion seen at the left iliac fossa measures 4,5cm x 4,8cm
Bladder is well distended with no mass or calculi seen

IMPRESSION

1. Well defined hypoechoic lesion seen at the left iliac fossa probably due to pelvis mass.
2. Absent uterus and right ovary probably due to previous surgery

Suggest clinical correlation and CT scan for further evaluation.

Malam, ketika kembali ke Akeng guest house. Ku mendengar sayup-sayup tetangga kamar sedang menyanyikan “it is well with my soul”
Ya…
bener, It is well for my soul

bisa dengerin videonya di sini


Seminggu setelah dari Penang, memang ada rencana antar Mama check up Jantung juga di NUH Singapore tanggal 8 Maret 2011.  Sekalian-lah ku periksa ke SGH. Namun sayang di waktu-waktu itu dokter sedang tidak praktek. Maka ya sudahlah..  Mundur..

Menjalani hidup seperti biasa, karena memang sudah terbiasa dengan kehadiran myom di perut ini.. he..he..

Tapi my mama yang selalu mengkuatirkan anak wedhok ini.

“Ada daun sirsak, katanya bagus untuk kanker dan benjol2an, aku buatkan HARUS diminum ya..” kata Mama

Setiap pagi mama kirim rebusan daun sirsak 2 gelas untuk ku minum pagi sebelum berangkat kerja dan sore setelah pulang kantor.
Setiap hari di check by phone ke mbaknya di rumah, bila nggak minum waahh, bakal di omelin di telpon ha..ha..
Masih seperti jaman ku kecil dulu..

“Mom, kapan ke Sin?” tanya Clair my daughter yang sekolah di sana
“Selasa, dakternya praktek Selasa-Kamis” jawabku
“Mesti pakai Sabtu-Minggu dong, biar ku temani jalan2”
“Ok…….”

Sabtu hingga Rabu Ke Sing..

Sabtu Minggu jalan-jalan ma Clair, wah lumayan cocok juga tuk jadi guide loh Clair..

Senin, menghadiri PFI (Prison Fellowship International) yang kebetulan salah satu pembicaranya adalah temanku.

Selasa, sesuai jadwal ke SGH

Di sini USG yang dilakukan dengan dua cara yaitu Pelvic Ultrasound dan Transvaginal Ultrasound (USG dalam)
Hasilnya SBB :

Report date : 5 April 2011  Singapore General Hospital

TV and TA Scans

Right ovary : Enlarged with two clear cystic areas of 2,6cm x 2,1cm and 1,2cm

Left Ovary appears normal
A 2,4x,7×1,7cm clear cyst seen medail to LO

No free fluid or other mass seen in pelvis

Baik di Penang maupun di Singapore yang melakukan USG adalah petugas khusus, bukan dokter yang bersangkutan.

Sambil menunggu antri dokter-nya ku mengintip hasil dari LAB USg

loh.. malah membuat aku bingung

di Penang Right ovarium nggak nampak, di Singapore malah Right Ovarium larger lebih besar karena ada cyst
di Penang sebelah kiri nampak mass pelvic 4,5 cm di Singapore malah nggak ada apa2

hmmm..

Akhirnya kutanyakan dokternya juga, dengan dua hasil USG tgl 28 feb dan 5 april yang hanya terpaut sebulan tapi kok beda sekali hasilnya..

Dokter menyuruhku tuk ke bed untuk di periksa. Dia melakukan periksa dalam manual untuk memastikan, dan katanya bila ada benjolan 4,5 cm pastinya dia kan bisa rasa.

Ya mesti percaya hasil lab yang sekarang..

Jadi lebih baik nanti periksa lagi 3 bulan kemudian, kita akan lihat perkembangannya.

Perilaku myom/cyst ini agak cepat berubah. Tahun 2009 dulu juga tak nampak hal-hal yang membahayakan, tapi di tahun 2010 sudah ada myom besar sebesar 10cm,.. Ya mesti di cermati..

OK..

Kita lihat saja nanti..

Myoma selalu datang kembali, demikian juga persoalan-persoalan hidup.
Sering kita mengalami persoalan yang sama berulang. Selama kita menghadapi-nya dengan cara yang sama ya akan berulang.

Kata Hellen ahli gizi PAH, kabel baru, penyakit lama sudah di beresin, tapi kalau pola hidup kita masih yang lama, tak ada jaminan untuk tak terulang kembali.
Cara hidup, cara pandang, mesti berubah.. Harus ada pertobatan neh 🙂

OK..

Kita lihat saja nanti..^.^

Segala sesuatu yang membawa kita lebih dekat dengan Tuhan adalah baik adanya, itulah yang kuyakini selama ini.

Sama dengan hasil USG, yang adalah fakta, bisa berubah. Sakit dan sehat bisa berubah silih berganti. Adakah ini menjadikan tempat kita menggantungkan kebahagiaan?

Tidak ada jaminan bahwa anda akan hidup lebih bahagia tanpa penyakit.
Bila anda menderita sakit jalanilah dan berbahagialah.
Berusahalah untuk sembuh, namun jangan menjadikan sembuh sebagai syarat untuk berbahagia (hai-hai quote)

Bila sakit ya berobat dan berusaha tuk sembuh. Melakukan yang bisa di lakukan, menjalaninya dan nikmati prosesnya. Dengan menjalani-nya bersama Tuhan, baik ketika ke dokter, ketika operasi, ketika heran dengan perkembangan tubuh ini, tak henti-hentinya bersyukur tuk kemurahan dan penyertaanNya.  Justru dengan menjalani proses demi proses ini melihat betapa detail-nya penciptaan, dan betapa tak terselami hikmat Pencipta.
DIA pakai alam, pakai akal budi dokter dan alat-alat kedokteran, DIA membiarkan manusia untuk saling menolong sesama-nya, saling mendoakan, DIA pakai mama untuk menyalurkan cinta ibu, DIA pakai teman2 untuk mensupport dan menghibur. Indah..
Di dalam kita saling berinteraksi, saling menolong dan saling mengasihi, ada KASIH Allah di nyatakan..

Thanks God..

Engkau mengajarkanku bagaimana tuk mengasihiMU dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budiku..

Engkau mengajarkanku tuk tersungkur menyembahMU karena belaskasihanMU

Engkau mengajarkanku untuk TAKUT kepadaMU

Read Full Post »

Bertobatlah, bila mau sehat

“Bapak Jatungnya sudah bagus, kabel-kabel sudah di ganti baru, NAMUN darah bapak masih darah yang lama. Masih manis, masih ada kolesterol..” Kata Hellen ahli gizi PAH memberi penjelasan.

“Dengan pola hidup yang lama, maka segala sesuatu yang baru ini ada kemungkinan masih akan bisa berulang. Untuk supaya tidak mengalami hal yang sama, maka pola makan dan cara hidup mesti juga baru”

Lalu Hellen membuka buku dan mengeluarkan alat-alat peraga berupa mangkok dan sendok berbagai ukuran.

Penjelasan proses pencernaan makanan oleh ahli gizi

“Ok, kita ngobrol dulu ya Pak” lanjut Helen

“Bangun pagi jam berapa?”

“Ada olah raga pagi?”

“ya setiap pagi saya jalan kaki dan jogging, hampir satu jam” kata Papa dengan bangga

“Bagus, jam berapa makan pagi-nya? makan nasi, quaker, atau bubur? Ada telor, daging atau ikan?” cara bertanyanya-nya asik.

“Berapa takaran-nya? mangkuk yang ini atau yang ini?” lanjutnya sambil mengangkat mangkuk dan sendok berbagai ukuran

Takaran ahli gizi

Santai tapi serius. Itulah kesan-ku ketika bertemu dengan Hellen. Jadi ingat guru sekolah minggu ketika persiapan mengajar dengan peraga.

“Ada banyak makanan yang enak sekaligus sehat. Terutama dari tumbuh-tumbuhan.

Tuhan ciptakan makanan yang menarik. Lihat ada banyak warna sayur. Supaya bila mata melihat cantik dan segarnya, akan mengirim pesan ke otak, betapa enaknya.

Daging merah, udang, kerang, boleh di elak-kan ya pak.

Buah juga makan sepotong saja, karena kandungan gula ada lumayan. Boleh makan tapi ukuran yang pas. Pisang kira2 2 inci saja.”

Kata Helen sambil menunjukan jari2nya memperagakan 2 inci itu seberapa.

“Kenapa Tuhan cipta-kan buah musiman, seperti durian, duku, rambutan, langsat, hanya berbuah satu tahun sekali? supaya kita manusia tidak terlalu banyak memakannya. Sayang-nya ini manusia bila sudah suka sulit dicegah, maka di rekayasa, durian bisa berbuah terus menerus, jadi kolesterol tinggi lah” katanya sambil 🙂

“Jadi untuk buah-buah musiman, jangan terlalu banyak, sedikit-sedikit boleh lah..”

“Bapak suka sarapan roti? pakai mentega? Coba-in resep ini, cincang bawang putih, campur dengan separoh alpukat, hmm rasa nya lezat seperti telor loh pak. tambahkan daun selada, dan sedikit tomat, wah sudah pasti akan sangat lezat”

Ada banyak makanan enak yang sehat, silahkan coba Pak:)

Cara menjelaskannya asik dan menarik.

Wah Hellen, terima kasih, bagus dan informatif.

Thank you,  Thank you

Read Full Post »

Terkantuk-kantuk di dalam kereta Malabar Bandung, lheezzzzzz, tidur pules, tiba-tiba di senggol ama my bojo, ada telpon dr my bro yang mengantar my papa ke Penang tuk periksa Jantung. Konon kabarnya Rumah Sakit di Penang selain sangat bagus dalam operasi jantung, biaya-nya pun lebih murah di bandingkan Jakarta, apalagi Singapore.

“No way out, kecuali operasi jantung bypass”  kata-nya dari seberang sana.

“Ya wis” kata-ku

“Bentar, ini kamar-nya penuh, ngantri dulu”

“Papa mau pulang dulu”

“Walah, langsung aja, nanti kalau pulang sik, keberanian papa bisa berkurang, lalu mundur-mundur lagi” kata-ku, karena aku tahu-lah bagaimana my papa

“Ok, ni segera antri jadwal operasi” jawab my bro

“Sudah dapat jadwal operasi papa hari Senin 28 feb. Kalau kita tinggal disini, bila ada yang cancel maka jadwal akan maju, kamu kesininya kamis aja, ganti-an”

“OK”

Selasa, segera me-reschedule jadwal meeting dalam seminggu itu di mampatkan di hari selasa dan rabu. Tiba-tiba di siang hari dapat kabar, operasi di majukan besok jam 12.00 siang.

Walah,  segera mabur ke Penang via Jakarta..

Sampai di Penang, sudah di atur penjemputan dari apartment tempat adik-ku menginap, langsung ke Hospital

Masuk hospital, tertampang tulisan “God Heals, We help.. Tuhan menyembuhkan, Kami membantu..”

Motto yang sangat indah

Tuhan menyembuhkan, kami membantu
God heals, we help.. 

Motto nya rendah hati ya?

Masuk kamar operasi, Papa sudah terbaring di ruang persiapan, dengan oksigen di hidungnya. Mendengarkan papa cerita kronologis pemeriksaannya.. Mata ini tiba-tiba tertumbuk pada gambar di atas Papa. Gambar Tuhan Yesus melihat dokter-suster yang sedang melakukan operasi jantung.

“Pa, bentar, aku mau photo gambar ini”

“Apik loh Pah, Tuhan Yesus turut serta dalam ruang operasi” lanjut-ku

“Memang kok, rumah sakit ini milik advent. Mereka ajak-in berdoa. Makanan juga di sini sehat loh, ciak jay..” kata Papa

Jesus and doctor

Photo yang menentram-kan hati ini terpasang di kamar operasi, melihat gambar Tuhan Yesus yg lagi nungguin dan melihat anak2NYA sedang saling menolong, sungguh sangat menghibur dan memberi kekuatan. Thanks God

“Titip my papa ya Tuhan, tolonglah dia, beri kekuatan dan keberanian untuk berjuang..” doa-ku

Ada cerita di balik photo itu, tentang kesaksian seorang anak yang akan di operasi jantungnya, dia yakin sekali ada Yesus di dalam jantungnya, keyakinan-nya membawa dokter jantung menemukan juga Yesus 🙂

I Found Jesus There


The surgeon sat beside the boy’s bed; the boy’s parents sat across from him. “Tomorrow morning,” the surgeon began, “I’ll open up your heart…”

“You’ll find Jesus there,” the boy interrupted.

The surgeon looked up, annoyed. “I’ll cut your heart open,” he continued, “to see how much damage has been done…”

“But when you open up my heart, you’ll find Jesus in there.” The surgeon looked to the parents, who sat quietly.

“When I see how much damage has been done, I’ll sew your heart and chest back up and I’ll plan what to do next.”

“But you’ll find Jesus in my heart. The Bible says He lives there. The hymns all say He lives there. You’ll find Him in my heart.”

The surgeon had had enough. “I’ll tell you what I’ll find in your heart. I’ll find damaged muscle, low blood supply, and weakened vessels. And I’ll find out if I can make you well.”

“You’ll find Jesus there too. He lives there.”

The surgeon left. After the surgery, the surgeon sat in his office, recording his notes: “…damaged aorta, damaged pulmonary vein, widespread muscle degeneration. No hope for transplant, no hope for cure. Therapy: painkillers and bed rest. Prognosis:” here he paused, “death within one year.”

He stopped the recorder, but there was more to be said. “Why?” he asked aloud.

“Why did Thou do this? Thou put him here; Thou has given him this pain; and Thou cursed him to an early death. Why?”

The Lord answered, “The boy, My lamb, was not meant for your flock for long, for he is a part of My flock, and will forever be. Here, in My flock, he will feel no pain, and will be comforted as you cannot imagine. His parents will one day join him here, and they will know peace, and My flock will continue to grow.”

The surgeon’s tears were hot, but his anger was hotter. “Thou created that boy, and Thou created that heart. He’ll be dead in months. Why?”

The Lord answered, “The boy, my lamb, shall return to my flock, for he has done his duty: I did not put My lamb with your flock to lose him, but to retrieve another lost lamb.”

The surgeon wept.

The surgeon sat beside the boy’s bed; the boy’s parents sat across from him. The boy awoke and whispered, “Did you cut open my heart?”

“Yes,” said the surgeon.

“What did you find?” asked the boy.

“I found Jesus there,” said the surgeon.

Operasi Papa sekitar 3,5 jam an kata dokter, tapi hingga jam 5 sore kami belum boleh menengoknya. karena Papa belum sadar. Beberapa jam kemudian kami boleh masuk ke ruang ICU untuk melihat Papa, nampaknya sih OK, ketika tangan diminta menggemgem, dia lakukan dengan baik, demikian juga kaki-nya juga memberi respond yang baik

Syukur kepada Tuhan, everything OK..

Penang Adventist Hospital

Rumah sakit yang akan ku rekomendasikan kepada seluruh teman-teman ku

apa sebab??

Saya pernah operasi di RS swata di Indonesia, Saya pernah operasi beberapa kali di Singapore. dan sekarang saya menungguin papa operasi di Penang.

Di rumah sakit Penang Adventist Hospital inilah yang paling Ok menurut-ku 🙂

SOP (Standart Operasion Procedure) nya mungkin hampir sama..

menanyakan nama pasien, mau operasi apa, alergi obat, ada gigi palsu, dll..

yang membedakan adalah.. perhatian dan keseriusan juga biaya-nya

di kamar operasi

Dii Indo, dokter dan susternya santai, guyonan, kadang bicarakan sinetron atau infotaiment di kamar operasi. Sungguh menyebal-kan. Si pasien kesakitan, deg-deg-an, di sambi menghitung benik, mati-hidup-mati-hiduo.

Bener-bener sense nya nggak ada sama sekali. Biaya relatif, lihat-lihat kelas-nya. Biaya operasi tergantung kelas kamar-nya

Di Singapore, dokter dan suster-nya, mekanik banget, jalankan SOP-nya, hilir mudik, tergesa-gesa, prang-preng-prang-preng, alat2 banyak bertumbukan. Sibuk banget, berisik-nya alat-lata dan suara paper work dan hilir mudik sangat dominan. Biaya mahal..

Di Penang, dokter dan suster, pelayanan bagus, SOP di jalankan dengan manusiawi, bahkan di Adventist ini kasih kristiani nampak nyata. Baik paperwork dan tanda2 di tempel jelas di dinding RS, juga brosur2 sangat membantu pasien dalam pengenalan akan penyakitnya. Biaya relatif murah, konon kabarnya lebih murah dari Jakarta sekalipun

Biaya hidup, makan dan tingal hampir sama dengan indo, juga bahasa-nya no problema. Nggak kayak di Luar Negeri.

Lha piye? Buanyak orang medan, surabaya dan jakarta di sini.

Bila ada teman yang perlu informasi tenang Penang, boleh hubungi-ku ceileee…

Read Full Post »

Asik-nya bercocok tanam

Sabtu kemarin, di ajak teman untuk membuat sekolah alam, bener-bener sekolah, bukan outbond. Referensi-nya kayak greenschooldotorg di bali yang sangat terkenal itu.  Pendidikan dan alam, adalah dua hal yang selalu menarik perhatian-ku.

Di sepanjang jalan menuju lereng Gunung Lawu, di Tawangmangu, lokasi yang kami tinjau untuk sekolah alam, saya mendengarkan cerita dan kurikulum dari sekolah itu..

Terbayang, puluhan tahun yang lalu, di sebuah SD Negeri di Jawa Timur, tempat aku bersekolah dulu. Sudah melakukan green school.

Sekolahku SD Tanjunganom, mempunyai 6 ruangan kelas untuk kelas 1-6. Di belakang sekolah ada se-petak sawah, paling ujungnya ada sumur kecil. Jadwal tugas piket, bukan hanya menyapu kelas, menghapus papan tulis, namun ada jadwal lain, yaitu menimba air sumur, untuk di buang/dialirkan ke sawah, untuk mengairi.

Lihat photo pak tani diatas, ya.. itulah saat-saat paling asik ketika ku SD

Bila jaman sekarang ngluku alias membajak sawah menggunakan traktor atau sapi/kerbau. Di sekolahku, murid-murid kelas 5, di minta masuk ke sawah, yang sudah nyemek berair. baris dari barat ke timur, wah asik bener. main lumpur, dorong-dorngan, pura-pura kepleset sambil tarik temen njebur lumpur.. SERU POL..

Setelah membajak sawah dengan main lumpur, beberapa hari kemuadian, kami di ajarin menanam padi. Dengan memakai sebilah bambu yang di tandai, kami menancapkan padi-padi muda.

Panen, juga saat yang paling menyenangkan, dengan menggunakan ani-ani (jenis pisau kecil kayak ketam). Bukan sabit, karena sabit berbahaya bila buat main-an anak-anak. Cara menggunakan ani-ani gampang-gampang susah. Jari tengah jari kelingking dan ibu jari akan menari-nari cekatan.

Bila sudah panen, di jemur, lalu di injek-injek, ngiles padi sambil guyonan, tiada hari tanpa canda riang, asik-nya masa kecil

Seingat-ku tidak ada pekerjaan memupuk yang kami laku-kan, entah kalau itu di lakukan oleh orang-orang besar :p

Pengalaman indah yang sekarang sudah tidak di dapat-i lagi di sekolah.

Ketika saya bercerita kepada guru kurikulum sekolah, langsung di sambut senang.. ternyata sudah ada tho sekolah alam pada jaman dahulu..

Ketika Clair kecil, ada acara pengenalan dengan alam, setiap hari minggu pagi, di Tawangmangu.. Sekitar 5 tahun lalu kalau tak salah ingat. Segera aku daftarkan tuk mengikutkannya. Padahal waktu itu aku belum berani nyopir ke jalan berkelok dan sempit meski sudah biasa jalan solo-semarang, solo-jogja, tapi solo tawangmangu masih lum berani coba. Aneh kan?

Karena acara-nya tiap minggu pagi, ya mau nggak mau mesti berani nyetir ke Tw lah..

Sekolah alam, semoga segera terwujud-lah.. mengulang masa indahnya.. bersama-sama para sohib kecil ^.^

Tuh photo Clair kecil

Mengenang kembali saat saat sekolah, masa kecil..

Karunia Tuhan sunguh luar biasa..

Sang Khalik membuat segalanya sempurna

Read Full Post »

Ketika menemukan artikel mas Darman  disini ku merasa akrab dengan sosok ini 🙂

Copy paste, untuk my memory 😉

Wawancara- Paulus Mintarga

Background pendidikan bapak adalah sipil, dengan pengertian bapak belajar arsitektur secara otodidak. Kenyataan ini membuktikan kembali bahwa; arsitektur bisa dipelajari sendiri-otodidak. Bias sedikit berbagi cerita, seperti apa pendekatan-pendekatan yang bapak lakukan selama mempelajari arsitektur secara otodidak?

benar background pendidikan dari teknik sipil,sebenarnya belajar ‘arsitektur’ lebih karena ‘kebetulan’ lebih karena ‘minat’ yg spontan,terus terang sering timbul pertanyaan ‘refleksi’ apa benar sdh ‘berarsitektur’ ya? :)
pendekatannya,karena minat dan berkenalan dng beberapa arsitek,ya jadinya terlibat juga dalam obrolan dng temen2 arsitek tsb dan juga buka2 beberapa buku arsitektur,kadang sempat pula ikut temen2 arsitek ‘studi banding’ ke negara2 lain :)
mulanya idris samad yg meng ‘encourage’ untuk belajar arsitektur dan dalam perkembangannya mas mamo ‘kuat sekali’ dalam obrolan konsepnya,menurut saya dia ‘istimewa’,aset nasional dalam arsitektur yg ber ‘jati diri’ :)

Pada diskusi di kantor, bapak sempat menyinggung pentingnya pemahaman konstruksi-struktur-bagi arsitek pada permasalahan pembangunan ‘rumah murah’. bias sedikit dijelaskan kembali?

ya,saya teringat ketika pernah ngobrol dng mbak imel(imelda akmal),waktu itu dia cerita ttg seminar yg pembicaranya heinz frick,beliau mengatakan (kalau tdk salah dengar nih ),sebenarnya unt ‘mencetak arsitek’ ,seorang teknik sipil di beri kursus (3-4) bulan ttg arsitektur sdh cukup :) tentunya ini ‘kritikan’ beliau(sayang sdh wafat,dan sepantasnya dapat gelar pahlawan indonesia),beliau mengkritisi kurangnya pemahaman ‘struktur’ di kalangan beberapa arsitek dewasa ini,
dari pengalaman,memang pengetahuan ttg struktur(minimal basic structure) akan sangat membantu dalam perencanaan yg ‘efisien’,seringkali bahkan dapat ‘kejutan2 arsitektur’ di dalam merencanakan struktur :) kalau struktur kita ‘efisien dan efektif’ maka dng sendirinya akan optimal yg ikutannya adalah efisien juga biayanya :)

-rumah turi solo-

Rumah turi adalah salah satu karya bapak yang didesain dengan konsep ‘sustainable’, baik penerapannya pada proses pembangunan hingga pada pengoprasian hotel. Bisa sedikit berbagi mengenai sudut pandang bapak terhadap Sustainable tersebut?

sekitar 3 th lalu pernah mendapat draft ttg sustainable dari salah satu ngo amerika dalam program pembinaan ukm di jawa tengah,dari draft tersebut,dapat disimpulkan al:sustainable itu efisien,efektif dan optimal :) serta berkelanjutan tentunya,
rumah turi dirancang dng kepedulian yg sangat tinggi dng pengertian tersebut,karena ini sdh menyangkut ‘bisnis’,maka kita harus berdaya upaya sedemikian rupa untuk meg efisienkan biaya,efektif dan optimal hasilnya serta seminim mungkin operasional cost nya,jadi sustainable sampai ke sisi ‘bisnis’nya,dia harus lebih tinggi daya ‘survival’ nya,syukurlah dng penerapan pemikiran tersebut,rumah turi bisa eksis dan berkembang :)
dan jadilah berkelanjutan secara ‘utuh dan lengkap’ :)
mungkin estetika bisa juga diartikan sbg kreatifitas yg berkelanjutan dan bisa berkelanjutan,dng sewajarnya :)

-salah satu rumah karya pak paulus di kota solo-

Dari beberapa karya bapak yang pernah saya kunjungi, saya melihat adanya semangat untuk ‘eksplorasi material’ dalam tiap project yang bapak kerjakan. Terkait hal tersebut, bias sedikit dijelaskan, seberapah pentingkah ‘eksplorasi material’ dalam project bapak?

sebenarnya eksplorasi material itu lebih dikarenakan lokalitas,melihat kemungkinan dan potensi apa yg ada di sekitar dan apa yg bisa di optimalkan,diperlukan ‘kesadaran yg jernih’ tentunya :) supaya benar2 optimal :) dan selaras,
perlu hati2 jangan terjebak ke ‘ego’ ,hasilnya hanya akan di ‘permukaan dan penampakan’ aja :) ,ujung2 nya hasilnya akan berlawanan dng semangat efisien,efektif dan optimal :)
tapi kalau kita ‘jujur dan jernih’ dalam eksplorasi tsb,maka seringkali kita dapat ‘bonus tambahan tak terduga’ :) sering dapat bonus estitika ‘kejutan dan original’ :)

Tak jarang profesi sebagai kontraktor sering kali dikaitkan dengan issue; BERORIENTASI PADA PROYEK UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-BESARNYA. Bagaimana tanggapan bapak sebagai seorang kontraktor terhadap issue tersebut?

sebenarnya kalau ingin mendapatkan keuntungan sebesar2nya bisa dari berbagai bidang usaha/kerja,sepertinya ini lebih ke personalnya,pemahaman jalan hidup(way of life),tergantung bagaimana setiap pribadi akan ‘me makna i’ dalam jalan hidupnya :)

-project gudang dan studio baru pak paulus di kota solo-

Pertanyaan terakhir; apa yang akan bapak lakukan jika suatu saat bapak diangkat menjadi walikota solo menggantikan bapak joko widodo?

mimpinya saya belum sampai kesana euy :)

Read Full Post »

Sakit itu Subyektif

16 Agustus, di SGH Singapore, ini kedua kalinya saya memasuki ruangan putih berlampu sangat terang, kluthak kluthik bunyi seperti sendok, garpu dan pisau berdetingan.

“Repeat order” kata-ku guyonan bila di tanya ngapain ke Singapore 🙂

Ya, 16 Agustus empat tahun yang lalu saya mengalami hal yang sama, operasi kandungan untuk mengambil Myom. Operasi kali ini adalah operasi keempat yang kualami, karena yang dua kali pertama dilakukan di Pura Ibunda Jogja. Penyakit langganan rupanya, dan makin lama makin complicated, maka berharap untuk yang kali ini adalah orderan terakhir. Siang/sore ku tak tahu tepatnya, yeah seperti biasa di rumah sakit, waktu selalu sama ^.^

Yang kuingat hanya, ada banyak suster yang datang silih berganti hanya untuk mengecek tekanan darah dan temperatur tubuh. Mengganggu ngantuk-ku.

Setelah mata dan telinga bisa diajak kompromi, mulai sadar. Ada hal-hal yang ditanyakan secara ber-ulang-ulang.

“Are yoiu in pain? what level? ,3,4,5..??” pertanyaan aneh, tapi sering diulang

“Pain”, sakit.. selama ini kita banyak memakai kata-kata ini dalam pembicaraan sehari-hari

“perutku sakit”

“sakit hati-ku”

Dari pertanyaan suster-suster dan membaca brosur yang tergeletak di samping kasur, ku mulai mengerti apa yang dimaksud “pain”

“pain” diartikan sakit(nyeri)  adalah sebuah rasa, pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan tubuh, entah karena luka atau karena virus Pain atau nyeri atau sakit, selalu nampak sebagai pengalaman subyektif.  Ada orang yang bilang sakit, padahal tidak ada jaringan tubuh yang rusak.

Jadi teringat, seorang sahabat, bila ku ajak bezuk ke orang yang sakit, selalu aja “ketularan”. Bila menjenguk orang sakit perut, sahabat ini juga merasa perutnya mengalami gejala yang sama dengan si sakit. Aneh tapi nyata. Maka-nya bila aku ajak tengok orang sakit parah seperti kanker/tumor selalu nggak mau. lha piye, bila ada yg sakit tumor payudara, besoknya juga akan telpon. “Eh punya-ku yang kok ya rasa-rasanya agak keras yg kanan ya?”

Ada juga seorang teman yang lain, cowok loh ini, juga sama begitu.. Ketika menengok teman sakit kanker usus, yang bisa diobati di Malay tanpa kemo, katanya. eh jadi mules-mules diare. Langsung minta ke Malay tuk check up.

Are you in pain? what level??

Pertanyaan mencoba mengarahkan ke hal-hal yang obyektif. Mengarahkan pasien ke lokasi yang sakit, kalau yang di bedah perutnya, ya rasakan di perut. Level berapa sakitnya?? 0 adalah tidak sakit.. 10 adalah pualing suakit..

“Bila sakit tak tertahankan bisa tekan tombol ini”, katanya sambil menjelaskan bahwa bila tombol ini di tekan, maka otomatis akan ada injeksi penahan rasa sakit, jenis morphin, tetapi jangan takut kecanduan, kadarnya sudah diatur sedemikian rupa hingga “pas’

Menarik sekali, bila kita bisa objective, dan sadar tentang apa yg terjadi. Luka jaringan memang menimbulkan rasa sakit, namun bisa di manage, sesuai kemampuan kita menahan-nya. Hari ketiga, waktunya ganti plaster. Masih mengalami prosedur dan pertanyaan yg sama.

“Are you ini pain? what level?” “level one plus” Ku jawab dengan gagah perkasa ha..ha.. “Good, saatnya ganti plaster dan bersihkan jahitan” kata dokter Beberapa saat ketika suster yang bertugas datang membawa peralatan. Plaster lama dibuka. Iseng-iseng, aku pengin lihat jahitannya. Kuangsur hape-ku. “Tolong dibuat photo dong” kataku minta tolong suster tuk abadikan my jahitan.

.

Waduh, tiba-tiba.. sakit lagi, naik ke level 3, padahal belum di-apa-apa-in 😉

Melihat banyak-nya staples di perut, jadi sakitnya naik tingkat.

Ha..ha.. Bener juga kalau “sakit” itu subyektif, sangat subyektif ha..ha..

Jadi teringat kata-kata, yang bisa menyakiti diri ini adalah diri-ku sendiri, bukan orang lain. Bila kita mengijinkan disakiti maka akan bener-bener tersakiti, sooo kebahagiaan dan kesakitan kita tergantung pada diri sendiri, bukan orang lain.. Walah malah jadi Subyektif  lagi 🙂

Karena repeat order, semua berjalan seperti sudah biasa. Saat di dorong masuk kamar operasi diantar Clair dan mas Paul my bojo, masih senyam senyum kepada mereka.

Ketika masuk ruang demi ruang, di beri pertanyaan yang sama di setiap ruangan, sangat prosedural. Hingga tiba saat-nya menunggu sendirian.

Saat hening.

Kuperiksa hati dan jiwa-ku, tak ada rasa apapun, biasa saja.. Kukatakan kepada Allah-ku terima kasih, untuk menjagai-ku dari kekuatiran. Terima kasih Tuhan untuk kasihMU di masa-masa lalu. Di saat ini ku ingin bersamaMU

Bersenandung.

Read Full Post »

Don’t anyone suppose that because I’m a woman, I don’t understand the difference between bad goings-on and good.

Jangan dikira, karena aku seorang wanita, aku tidak tahu apa perbedaan  buruk dan baik.

Aku tahu apa itu artinya menjadi istri prajurit, aku mengabdi

Aku tahu apa itu artinya berzinah, aku tahu hukumannya

Aku tahu apa itu istri raja, aku hormat dan memujanya

Aku tahu apa itu ibu yang baik, aku mendidiknya

Setiap pergantian tahun, ada gairah yang luar biasa, bukan hanya kakek Ahitofel yang senang bermain batu-batu yang di gerak-gerak kan melambangkan posisi kerajaan, pergerakan para prajurit.  Semangat kakek yang bercerita, mengatur, memerintah dengan nada berbaur, di dengarkan dengan seksama oleh Uria suamiku. Dulu ayah juga sering bergabung bersama.  Perang pergantian tahun, bukan membawa ketakutan, tetapi semangat untuk memulai tahun dengan kemenangan-kemenangan.

Melihat tubuh gagah perkasa, tegap, tingginya melebihi  mengusap pedangnya

Personally, I think if a women hasn’t met the right man by the time she’s 24, she may be luckyDeborah Kerr quotes Deborah Kerr

Read Full Post »

Di Project ku Melihat MU

rame-rame menyalib

Sendiri menanti gelap

Salib modern, dari beton expose

Tergantung

Awan bersedih

Indah yang mengerikan

Gelap mulai merayap

Siang ini ketika membuat company profile, mengumpulkan semua data project yang sudah dikerjan. Mata ini tiba-tiba ber-air ketika melihat-nya di Jalan Salib Mahawu, Menado..

Teringat kembali stasi-stasi yang ku jalani, hampir tak selesai, berhenti di stasi ketika yesus diinjak prajurit bak ****** (teringat protes para pastur di menado akan penggambaran stasi ini)

Patung-patung di buat oleh Teguh Oz, seniman muslim, sangat ekspresif. Ketika ku tanya bagaimana dia menjiwainya? “Dari baca injil dan lihat film” begitu katanya..

Ahhh.. sampai disini.. biarlah gambar yang bercerita..

St Mary di Singapore..

Read Full Post »

Berjalan diatas beling?

Tidak pernah terpikir untuk melakukannya.  Tidak ada guna-nya, ngapain mesti melakukan hal yang aneh, dan lagi apa faedahnya? Mungkin ada faedahnya bila kejadian Mei 1998 terjadi lagi, jadi meniti tembok yang ber-beling-beling bisa dilalui ketika menyelamatkan diri..

Apa yang saya pikir tak berguna, menjaring angin, bisa menjadi berguna. Bahkan berjalan diatas beling ini sering dipakai dalam training-training motivasi sales/penjualan. Untuk menunjukan bahwa mindset atau pola pikir, bahwa yang kita pikir Tidak bisa menjadi BISA. Sama seperti berjalan diatas beling. Kita berpikir pasti tidak bisa berjalan diatas beling dengan kaki telanjang. Ada sebagian orang yang percaya, bahwa ada roh-roh supranatural yang dipakai.

Setelah mencoba menjalaninya kita akan tahu, bahwa berjalan diatas beling BISA dilakukan bila kita tahu CARAnya. Tidak ada roh supranatural.

Bagaimana perasaan ketika berjalan diatas beling?

Cobalah, nanti akan tahu apa rasanya 😉

Awal mula jalan diatas beling, adalah ketika Hai-hai  sahabat maya yang nyata, bercerita kita akan buat atraksi berjalan diatas beling.

“Emang bisa?, nggak bahaya?”

“Bisa, dan nggak bahaya bila tahu caranya”

“Orang bilang ada hal supranatural dan roh-roh lain yang menyertainya, itu semua bullshit, kita buktikan”

“Siapa nanti yang menjadi korban untuk  berjalan duluan?” tanya Hai-hai

“Aku juga nggak pa-pa” jawabku. Padahal blas nggak ngerti dan nggak pernah mikir berani kagaknya.

“Jangan yang pertama, bla..bla..” kata Hai-hai

Hari atraksi tiba. Botol-botol sudah di sediakan namun belum di pecahin. Mendengar suara botol di pecah dengan palu, mulai miris juga 😉

Berjalan tetaplah berjalan.. tegap dan mantap 😉

Tidak ada motifasi, tidak ada roh gentayangan, tidak ada keberanian yang menyala-nyala, tidak ada apa-apa, namun kok bisa?? piye hayo?

Read Full Post »

Apa kabar?
Ada keluhan?
Bagaimana menstruasi? heavy? teratur?
Bagaimana berhubungan sex?
Kapan mensruasi terakhir?

Itu pertanyaan-pertanyaan rutin yang diajukan prof dokter Tay, dokter senior SGH
Ya setiap tahun sekali saya selalu ngapelin pak profesor untuk tahu kondisi isi perutku
Sejak operasi myom 18 Agustus 2006, memang timbul kembali myom-myom itu, selama tidak mengganggu ya di biarkan saja, bila menopause akan berhent pertumbuhannya

Hari ini 9 Maret 2010, pas international funiture fair di Singapore, yang selalu kuhadiri, sekali dayung dua pulau terlampaui, itulah yang kupikir ketika atur jadwal check up dan pameran.
Pagi sesuai schedule, jam 11.00 USG, lanjut konsltasi dokter am 11.50, setelah selesai bisa lanjut ke expo. Namun rencana tiggallah rencana. USG biasa cepat, namun hari ini lain dari biasa, ada yang di photo banya, detail yang dicetak lebih banyak dari biasa.

“Ada myom?” tanyaku
“Nanti dokter yang akan jelaskan” jawabnya diplomatis

Setengah jam menunggu giliran di ruang tunggu dokter, lalu dipanggil, yalanjut dengan pertanyaan-pertanyaan rutin nya
Saya jawab semuanya Ok, tidak ada keluhan, hanya sebulan terakhir perut kanan bawah bila di pencet sakit..

Setelah itu dia periksa dalam, agak lama..

Akhirnya..
Pak profesor bilang
ada yang membuatnya kuatir, ditemukan kista i inung telur sebesar 6 cm, yang tahun lalu 6 April 2009 tidak ada.
Saya surpraise, jadi anda mesti lakukan test darah dan scscan untuk melihat lebih jelas lagi
waduh, saya besok mesti pulang indonesia” jawab saya
lebih baik ditunda, karena ini urgent.
Melihat mimik nya yang serius, tak bisa di bantah, ya sudah, mengetahui kebenaran adalah hal yang sangat penting. Segera sms my bojo tuk beritahukan hal-hal kemungkinannya, dan kekuatiran yang hinggap sesaat, meski cuma sesaat tapi pedih juga..

Masuk ke ruang kapsul putih, dingin.. sanagt tidak nyaman, karena ada beberapa bagian tubuh yang ditusuk-tusuk jarum, di injeksi dengan cairan yang membuat meriang hangat semriwing, tenggorokan kering haus..

Seperti biasanya, merasakan, membuka seluruh indera untuk ikut merasai apa yang terjadi, ketika cairan injeksion masuk melalui lengan, aliran hangat, mengalir, tiba di dada agak berhenti sejenak dua detik sebelum lanjut ke peut, makin hangat semriwing seperti mentol, tenggorokan merasa kering, pantat agak sakit karena ambaiyen pasti teriak luka ditusuk sesuatu untuk masukin cairan juga..

Masuk kapsul, tarik napas, tahan… 15-20 detik, keluar kapsul lepaskan.. rileks, ulangi lagi, masuk kapsul, tarik napas, tahan… lepaskan. Sudah selesai..

Itulah proses ct-scan..

Jam 14.00 waktu indo, semua test sudah di jalani, ketika masuk ruang ganti, mengambil kunci locker, memasang kembali, cincin kawin, kalung dan memakai baju sendiri, ada rasa sepi yang aneh. Ada kesedihan, lalu sms ke beberapa teman, dan adik-ku yang juga pas tugas di singapure, segera diadatang tuk menemani dan berkonsultasi lanjutan ke dokter, karena bahasa inggris ku juga nggak cetho, he..he..

Besok, adalah saat yang menentukan.

Bakalan nggak bisa tidur neh malam ini, kata adik-ku

Jangan, biarlah hari ini untuk hari ini, kesusahan besk untuk besok, kataku

Aneh, wong kok aneh.. katanya

Read Full Post »

Older Posts »